Air adalah hal paling umum yang ditemukan di Bumi dan terdapat dalam bentuk cair, es, atau salju dan uap. Terdapat hampir di semua tempat dalam berbagai bentuk dan menutupi 70% permukaan Bumi. Air sama dengan kehidupan. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan. Air yang menopang kehidupan memainkan peran sangat penting dalam setiap langkah hidup kita. Tiga perempat tubuh manusia terdiri dari air. Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi tersebut.
Kebutuhan Air bagi manusia
Menurut organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 miliar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1,1 miliar tak mendapat air yang memadai
Di Indonesia, 119 juta rakyat belum memiliki akses terhadap air bersih. Baru 20 persen, itu pun kebanyakan di daerah perkotaan, sedangkan 82 persen rakyat Indonesia mengkonsumsi air yang tak layak untuk kesehatan. Menurut badan dunia yang mengatur soal air, World Water Assessment Programme, krisis air memberi dampak yang mengenaskan
Menurut Dr. Budiman Chandra , Penerbit Buku Kedokteran EGC dalam Pengantar Kesehatan Lingkungan menuturkan bahwa Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat
Permasalahan Kebutuhan Air di Brebes
Berdasarkan konsensus MDG (Millineum Development Goal) untuk tahun 2015 kebutuhan air bersih di Kabupaten Brebes minimal untuk wilayah perkotaan adalah 80% dan wilayah pedesaan 60%, nampak bahwa tingkat kebutuhan masih jauh dari yang diharapkan, sehingga di tahun-tahun yang akan datang diperlukan program yang secara strategis mampu mendekati standar pelayanan minimal tersebut. Bahkan di sejumlah desa di kabupaten brebes dalam musim kemarau sering kali permasalahan yang di hadapi pada tidak tersedianya air bersih bahkan digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti untuk minum,mandi,masak dan mencuci pun sering kali mereka merasa susah untuk mendapatkan air bersih, bukan hanya itu sumber mata air pun sering kali tidak ada dan pimpa air saluran ke warga akan mampet tidak mengalirnya air ke pemukiman warga, seperti yang terjadi di desa wlahar,kamal, kubangsari dan lain-lain, hal ini yang membuat resah masyarakat, kebutuhan air yang setiap harinya harus ada tetapi sumber air tidak ada maka mereka akan kebingungan untuk mendapatkan air dari sinilah permasalahan mereka datang.
Penyakit yang Timbul Akibat Krisis Air Bersih
Berbicara Air sangat riskan untuk kita sikapi bersama karena adanya krisis air di indonesia salah satunya di brebes menimbulkan efek penyakit yang akan timbul dari kurangnya ketersediaan air bersih bagi kesehatan manusia . Menurut penelitian WHO, penyakit yang timbul akibat krisis air antara lain kolera, hepatitis, polymearitis, typoid, disentrin trachoma, scabies, malaria, yellow fever,
1. Penyakit bagi tubuh Langsung (Langsung)
Banyaknya faktor kurangnya air bersih adalah penyakit cacingan, Diare Dan di Indonesia, 423 per 1.000 penduduk semua usia kena diare, dan setahun dua kali diare menyerang anak di bawah 5 tahun. Diare yang disertai muntah sering disebut muntah-berak (muntaber), gejalanya biasanya buang air terus-menerus, muntah, dan kejang perut. Jika tak bisa diatasi dengan gaya hidup sehat dan lingkungan yang bersih, bisa lebih jauh terkena tifus dan kanker usus, yang tak jarang menyebabkan kematian.
2.Penyakit yang Perlahan bagi kesehatan (Tidak Langsung)
Bukan hanya pada kesehatan dalam saja, tetapi dampak dari terbatasnya air bersih akan berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Sebab, masyarakat membutuhkan air bersih untuk mandi, mencuci, dan buang air, sehingga keterbatasan air bersih juga masyarakat sering mengabaikan masalah kesehatan.
Solusi Menanggulangi Krisis Air Bersih untuk Kesehatan
Untuk mengatasi krisis air bersih, bisa dengan cara sebagai berikut :
- Upaya penyelamatan lingkungan termasuk di antaranya adalah dengan penyelamatan sumber-sumber air, harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Upaya penyelamatan lingkungan demi mengatasi krisis air bersih dapat dilakukan melalui berbagai cara. Menggalakkan gerakan hemat air, menggalakkan gerakan menanam pohon seperti one man one tree, konservasi lahan, pelestarian hutan dan daerah aliran sungai. Pun seharusnya dilakukan pembangunan tempat penampungan air hujan seperti waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
- Mencegah krisis air seminimal mungkin dengan memanfaatkan air hujan yang terbuang ke laut dengan membuat sumur resapan air atau lubang resapan biopori. Cara lain untuk melindungi air bersih adalah dengan mengurangi pencemaran air baik oleh limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan. Dan yang paling penting adalah dengan mencegah sungai atau danau menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah.
Semua hal di atas harus dilakukan secara menyeluruh, berkelanjutan dan sesegera mungkin. PR Pemerintah Brebes masih banyak, Masyarakat pun harus mendukung upaya ketersediaan air bersih di tiap desa. sampai kapan semua desa menikmati air bersih.
Penulis : Eko Dardirdjo ( Ketua KPMDB Wilayah Jakarta Asli Desa Wlahar Kecamatan Larangan)
0 komentar:
Posting Komentar